Menteri LH Dukung dan Apresiasi Pengolahan Sampah TPA-BLE Banyumas

Minggu, 20 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq saat mengunjungi TPA-BLE Banyumas

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq saat mengunjungi TPA-BLE Banyumas

BANYUMAS  – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mendukung pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA-BLE) di Desa Wlahar Wetan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

“Saya akan dukung sepenuhnya upaya Banyumas dalam menyempurnakan pengelolaan sampah,” katanya usai mengunjungi TPA-BLE di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Sabtu (19/4/2025)

Ia mengaku tertarik dengan pengelolaan sampah di TPA-BLE Banyumas yang melibatkan sekitar 50 kelompok swadaya masyarakat (KSM).

Dalam hal ini, kata dia, Bupati Banyumas memberikan kebijakan komersialisasi dengan melibatkan KSM dalam penanganan sampah. “Di banyak kabupaten/kota, ini tidak berani. Jadi, semuanya masih ditangani oleh bupati dengan kemampuan yang terbatas, di Banyumas proses penyelesaian sampahnya dilakukan dengan desain bisnis,” katanya.

Lebih lanjut, dia memperkirakan penyelesaian persoalan sampah di Banyumas sudah mencapai kisaran 70-80 persen, sedangkan di kabupaten lain belum terlihat maksimal meskipun semangatnya sudah 100 persen.

Oleh karena itu, kata dia, model pengelolaan sampah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyumas sangat memungkinkan direplikasi di daerah lain. “Bapak Presiden melalui Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, menargetkan penyelesaian sampah pada 2029 harus 100 persen. Di sini sudah 80 persen lebih,” katanya.

Dalam hal ini, kata dia, dari sekitar 500 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Banyumas, sekitar 400 ton sudah tertangani di TPA-BLE sehingga sisanya harus dapat segera ditangani.
Sementara angka penyelesaian sampah secara nasional, saat ini baru mencapai 39 persen dan dibangun 10 tahun yang lalu.

“Nah kemudian Pak Presiden minta ada lonjakan drastis, angka 39 persen menjadi 100 persen pada 2029, kemudian pada 2025 angkanya diminta menjadi 50 persen,” katanya.

Hanif mengaku angka 50 persen itu membuat dirinya selaku Menteri LH harus dengan ketat melakukan pengawasan kepada bupati/wali kota dan gubernur yang melakukan pengelolaan sampah.

“Saya mohon izin akan agak tegas sedikit untuk menjamin angka 50 persen ini tercapai karena di dalam skenario RPJMN, penyelesaian sampah pada tahun 2025 wajib 50 persen. Saat ini saja baru 39 persen, ada gap 11 persen yang angka itu terlalu besar yang harus kita selesaikan dalam satu tahun,” kata Menteri LH

Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan keberhasilan Banyumas dalam mengelola sampah dari hulu ke hilir telah diakui oleh berbagai pihak meskipun belum sempurna.
“Sekarang di hilirnya, saya inginnya sebenarnya begini, kalau mengelola sampah di daerah, itu ‘kan susah kalau tanpa APBD,” katanya.

Akan tetapi, dalam pengelolaan sampah di Banyumas, kata dia, telah menghemat APBD dari sebelumnya mencapai Rp30 miliar namun sekarang hanya sebesar Rp5 miliar.

Kendati demikian, dia menginginkan tidak ada alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Banyumas dalam pengelolaan sampah ke depan.

“Saya inginnya nol (tanpa APBD, red.). Ini sedang saya olah, saya cari beberapa investor, insya Allah sudah dapat ya, syukur-syukur bukan nol, tetapi plus, jadi sampah menghasilkan APBD meskipun kecil,” katanya.
Dalam hal ini, kata dia, investor yang bergerak dalam bidang pembuatan bijih plastik berminat untuk berinvestasi di Banyumas.

Lebih lanjut, dia mengatakan Menteri LH akan memberikan dukungan berupa bantuan beberapa peralatan untuk pengembangan TPA-BLE.

Selain itu, kata dia, Badan Pengendalian Lingkungan Hidup juga akan memberikan bantuan berupa pinjaman lunak kepada KSM dengan bunga 3 persen.

“Kemudian dari Kementerian Pekerjaan Umum juga akan membantu gudangnya,” katanya.

Ia mengakui masih adanya persoalan dalam pengelolaan sampah di Banyumas karena sungai-sungai di Kecamatan Gumelar masih dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tempat pembuangan sampah.

Menurut dia, pihaknya masih mengkaji apakah di Kecamatan Gumelar juga perlu dibangun TPA-BLE untuk menyelesaikan persoalan sampah di wilayah itu.

“Nanti kalau sudah merata, saya yakin bisa zero sampah. Saya inginnya zero sampah, zero alokasi APBD untuk pengelolaan sampah, kalau bisa surplus APBD berkat pengelolaan sampah,” katanya.

Sementara itu Kepala UPT TPA BLE Dinas Lingkungan Hidup Banyumas, Edy Nugroho mengakui produksi sampah di Banyumas hingga saat ini mencapai 600 ton per hari, namun baru bisa terselesaikan 493 ton per hari.

“Itu yang terdeteksi, tadi ‘kan Pak Menteri bilang karena teorinya di sini 900 ton per hari dengan jumlah penduduk 1,8 juta jiwa,” katanya

“Semoga Banyumas bisa mempertahankan pengolahan sampah yang sudah baik dan kalo bisa kita akan tingkat lebih baik lagi dan semoga juga Kementrian terkait bisa memberikan dukungan suport dan bantuan sarana prasarana yang kita butuhkan untuk pengelolaan lebih baik dan maksimal menuju zero sampah,” pungkasnya. (Pao)

Berita Terkait

Di SMPN 6 Satu Atap Kepil Wonosobo : LKS Dilunasi, Ijazah Baru Diserahkan ke Siswa
Ratusan Ayam Ingkung Meriahkan Merti Desa Wonosido
Kades Karangrejo Purworejo Diisukan Gadaikan Motor Dinas
Polres Kebumen Ungkap 76,02 Gram Sabu, Terbanyak dalam Beberapa Dekade
Kedapatan Jualan Togel, Kakek di Purwokerto Selatan Dibekuk Polisi
Korem Wijayakusuma Kolaborasi YLMI Peduli Kesehatan Mata Masyarakat
876 Orang Terima SK Pengangkatan PPPK Pemkab Purworejo
Rapirpur DPRD Purworejo : Penyampaian Laporan Bapemperda dan Penetapan Perubahan Propemperda Tahun 2025

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 10:52

Di SMPN 6 Satu Atap Kepil Wonosobo : LKS Dilunasi, Ijazah Baru Diserahkan ke Siswa

Sabtu, 28 Juni 2025 - 08:03

Ratusan Ayam Ingkung Meriahkan Merti Desa Wonosido

Jumat, 27 Juni 2025 - 20:40

Kades Karangrejo Purworejo Diisukan Gadaikan Motor Dinas

Jumat, 27 Juni 2025 - 20:04

Polres Kebumen Ungkap 76,02 Gram Sabu, Terbanyak dalam Beberapa Dekade

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:31

Kedapatan Jualan Togel, Kakek di Purwokerto Selatan Dibekuk Polisi

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:27

Korem Wijayakusuma Kolaborasi YLMI Peduli Kesehatan Mata Masyarakat

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:22

876 Orang Terima SK Pengangkatan PPPK Pemkab Purworejo

Sabtu, 21 Juni 2025 - 12:11

Rapirpur DPRD Purworejo : Penyampaian Laporan Bapemperda dan Penetapan Perubahan Propemperda Tahun 2025

Berita Terbaru