Poto: kondisi rumah warga Desa canggung yang terkena longsor.
Gebrakkasus.com- LAMSEL,– Sudah Satu bulan berlalu sejak tanah longsor menimpa rumah milik ibu Amelia di kawasan pesisir tepatnya di Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa, kabupaten Lampung Selatan.
“Alhamdulillah” hingga kini belum terlihat langkah nyata dari Pemerintah desa Canggung memberikan bantuan untuk menanggulangi dampak bencana tersebut”. Ungkapnya Amelia.
Diketahui, Tanah longsor tersebut menimpa Bangunan rumah milik ibu Amelia, warga Dusun 04 RT 07 RW 04, yang masih dalam kondisi memprihatinkan. Dinding dan pondasi rumah yang seolah menggantung, dengan posisi tanah di bawahnya amblas tersebut di gerus air.
Meski demikian pihak pemerintah desa seolah tidak perduli melihat keadaan rumah warganya yang terdampak bencana tanah longsor.
Amelia menuturkan kepada awak media ini bahwasanya dia dapat bantuan tersebut baru berupa semen 10 sak dari pihak kecamatan Rajabasa bersama pak Budi, kadis PMD Erdiansyah dan Bela Jayanti Anggota DPRD kabupaten Lamsel.
“Bantuan dari bapak Tarmizi mantan kepala desa canggung semen 10 sak, dari bapak camat rajabasa semen 10 sak dari ibu Bella Jayanti satu 1 mobil dam trek pasir, dari bapak Okta selaku kepala lingkungan veteran 5 sak semen dan dari Sinta Bella adik kandungku, berupa batu 10 kubik semen 30 sak, pasir 1 dam trak Dan besi”.
“Kalau untuk dari kepala desa belom ada 1 seen pun bantuan yang saya terima”, ungkapnya, Amelia.
Ini semua berkat PAK Budi Setiawan sekretaris PAN yang sudah bnyak membantu kalau ngak ada beliau, mungkin bantuan ngak ada sampai saat ini karena beliau lah saya dapat semua bantuan itu, Ujarnya Amelia sambil berterima kasih banyak kepada semua orang yang sudah membantu dirinya.
Awalnya Pemerintah setempat telah mengimbau agar rumah tersebut tidak dihuni sementara waktu, faktanya tidak ada tindak lanjut perbaikan maupun bantuan bagi pihak korban.
Namun’ Saat ingin dikonfirmasi melalui telepon Whatsapp-nya kepada desa Canggung Heri, nomor ponselnya tidak aktif. Publik kini menunggu : apakah pemerintah desa akan segera memberikan bantuan kepada warga masyarakatnya sendiri, kita tunggu saja.
Sebelumnya diberitakan media ini yang telah menyoroti kelambatan pemerintah dalam merespons musibah terjadi di desa Canggung kecamatan Rajabasa kabupaten Lamsel.
Kini, ibu Amelia terpaksa mengungsi di rumah saudaranya. Ia mengaku hanya bisa pasrah menunggu kepastian dari pemerintah, sembari berharap rumahnya tidak benar-benar roboh sebelum mendapat perhatian.
Ibu Amelia mencurahkan kesedihannya kepada media ini, sebab Ia kecewa hingga saat ini belum ada kejelasan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Desa terhadap bangunan rumahnya yang nyaris ambruk.
“Saya sudah disuruh keluar dari rumah karena katanya mereka berbahaya, tapi sampai sekarang belum ada bantuan, Pemerintah desa seolah-olah diam. Saya cuma minta kepastian bantuan dari Pemerintah daerah”. Ucap Amelia terbata dan meneteskan air mata, pada hari Senin 27 Oktober 2025.
Keluhan itu mencerminkan betapa lemahnya kepedulian desa terhadap warganya yang tertimpa musibah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun pemerintah desa dan dari Dinas Sosial, Dinas Perkim, maupun BPBD yang turun langsung memberikan solusi konkret.
Namun sudah satu bulan setelah kejadian, koordinasi lintas sektor antar instansi desa terkait belum juga terlihat berjalan. Tidak ada pernyataan resmi dari kepala desa, dinas perkim, dan dinas sosial, terkait mengenai langkah penanganan, mitigasi, atau rencana perbaikan di lokasi bencana.
Padahal, kondisi bangunan yang rusak saat ini berpotensi ambruk total jika hujan deras atau pergerakan tanah kembali terjadi. Warga khawatir, Pemkab baru akan bergerak setelah korban jiwa benar-benar jatuh atau kerusakan bangunan bertambah.
Minimnya langkah antisipasi dan koordinasi antara instansi ini menguatkan kesan bahwa pemerintah daerah hanya bergerak setelah tekanan publik meningkat. Sikap pasif semacam ini bukan hanya mencerminkan lemahnya manajemen bencana di tingkat daerah, tapi juga memperlihatkan Abaikan terhadap keselamatan warganya sendiri.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada kejelasan kapan perbaikan lanjutan yang akan dilakukan, dan belum ada bantuan logistik maupun upaya relokasi sementara dari Pemkab Lampung Selatan. (Red)













