Lampung (Metro), GebrakKasus.com,-
Terindikasi ada selisih jumlah siswa dan harga satuan cetak kebutuhan siswa, Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro beberkan datanya, kamis (08/06/2023).
Menanggapi adanya kejanggalan cetak kebutuhan siswa dan jumlah siswa yang lulus di man 1 metro tahun 2023, ketika dikonfirmasi tim media melalui pesan whats App di nomor telepon 081368x2xx4x kepala madrasah aliyah negeri 1 Metro H Sarjono menjelaskan kepada tim media.
“Sekedar informasi kalau masalah belanja sampul ijazah dan foto ijazah, dengan rincian sebagai berikut :
Cetak sampul ijazah kelas XII peserta didik man 1 metro tahun 2022 (329 exsemplar x 75.000) = 24.675.000,-
Yang ditanda tangani, Metro 16 Mei 2023, direktur CV. AOMEN JAYA, Hendrik Yansyah, S. Pd.Cetak Foto ijazah kelas XII prog. IPA (167 siswa x 50.000), banyaknya (188), harga satuan (40.000) = 7.520.000,
Cetak Foto ijazah kelas XII prog. IPS (128 siswa x 50.000), banyaknya (141), harga satuan (40.000) = 5.640.000,- yang ditanda tangani, Metro 13 februari 2023, direktur CV. AOMEN JAYA, Hendrik Yansyah, S. Pd.
Ini data yang valid, masalah kartu kartu dan raport belum kami cetak”, ucap Sarjono melalui pesan whatsapp, rabu (07/06/2023).
Berdasarkan Penyampaian Kepala Madrasah Aliah Negeri 1 Metro, tim mediapun membandingkan dengan data aplikasi online, ternyata ada jumlah dan harga yang berbeda secara signifikan dengan rincian sebagai berikut : Cetak kartu Osis siwa kelas (X) sepuluh (360 siswa x 25.000), Cetak sampul raport siswa kelas (X) sepuluh (360 siswa x 75.000), Cetak foto ijazah siswa kelas (XII) dua belas (360 siswa x 75.000) ,Cetak sampul ijazah siswa kelas (XII) dua belas (360 siswa x 75.000) dan Cetak kartu perpustakaan (360 siswa x 50.000).
Team media pun kembali menanyakan jumlah 360 siswa yang ada di Aplikasi Online yang di entry oleh Kemenag, kepala madrasah aliyah 1 metro inipun menyangkal dan mengatan bahwa data online itu data liar dan menyesatkan
“itu data liar dan tidak ada realisasinya, ada tanda tangan saya gak itu, kalau ada saya akan bertanggung jawab, tapi kalau gak ada berarti data liar, kalau gitu itu salah”.
“kalau gitu itu salah karena kemenag tidak mengurusi bermasalah belanja satkernya man 1 metro, dan itu menyesatkan”, jelas sarjono melalui pesan whatsapp.(*)
Demi keberimbangan Berita, tam media pun melakukan konfirmasi kepada Kementrian Agama (Kemenag) Kanwil Lampung, namun sayang sampai berita tayang belum ada konfirmasi resmi yang didapat.
(Tim)