PURWOREJO | Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66, Perguruan Seni Beladiri Pencak Silat Tri Susila Indonesia menggelar rangkaian kegiatan ziarah ke makam para pendiri di Kelurahan Cangkrep Kidul dan Desa Semawung, Kecamatan Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (21/9/2025).
Selain ziarah, acara juga diisi dengan doa bersama, pemotongan tumpeng, serta atraksi dari para pendekar Tri Susila Indonesia yang dipusatkan di Pendopo Kecamatan Purworejo.
Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Tri Susila Indonesia, Eko Satyiawan SP, dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada para sesepuh dan anggota karena peringatan HUT tahun ini mengalami pengunduran waktu.
“Yang paling penting saya ingin menanamkan ketrisusilaan, terutama soal adab. Saya tidak ingin memiliki siswa atau anggota yang berprestasi hingga ke luar negeri sekalipun, tetapi tidak memiliki adab,” tegasnya.
Eko menambahkan, hingga saat ini jumlah anggota yang terdaftar mencapai sekitar 800 orang.
“Kami berharap di usia ke-66 tahun ini, para pesilat memiliki jiwa ketrisusilaan yang luar biasa, beradab, beretika kepada sesepuh, pelatih, maupun masyarakat. Semoga mereka menjadi pendekar yang tangguh, tanggap, tanggon, dan trengginas dengan berkah Allah SWT,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bagi masyarakat yang berminat bergabung dengan Tri Susila Indonesia, syaratnya adalah niat tulus serta melampirkan fotokopi KK dan KTP (bagi yang sudah memiliki). Kantor pusat perguruan beralamat di Jalan Pronogati RT 02 RW 04, Kelurahan Cangkrep Kidul, Purworejo.
Sementara itu, Pembina Tri Susila Indonesia, Lasiman, menekankan bahwa perguruan ini tidak hanya melatih fisik dan jasmani, tetapi juga membentuk jiwa dan rohani.
“Kalau jiwa kuat, badan juga kuat. Mari kita disiplin berlatih dan mengamalkan nilai-nilai Tri Susila dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Ia berharap ke depan, Tri Susila Indonesia semakin berkembang dalam berbagai aspek.
Camat Purworejo, Bagas Adi Karyanto, turut memberikan ucapan selamat ulang tahun ke-66 untuk Tri Susila Indonesia.
“Semoga momentum ini menambah semangat kebersamaan dalam melestarikan pencak silat sebagai warisan leluhur.
Harapannya, perguruan Tri Susila Indonesia bisa melahirkan atlet yang bermanfaat, tidak hanya bagi perguruan dan kabupaten, tetapi juga hingga tingkat nasional bahkan internasional,” ungkapnya.
“Mari kita jaga kebersamaan, kondusivitas, dan saling mengingatkan dalam kebaikan agar kolaborasi selalu terjaga,” tandasnya. (Alx)