NGANJUK | Suasana Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, mendadak panas! Sebuah proyek infrastruktur yang disebut-sebut menelan anggaran fantastis justru berjalan tanpa papan nama, tanpa tanda resmi, dan tanpa standar keselamatan kerja.
Lebih parah lagi, warga mengaku sejumlah pekerja proyek sempat melarang pengguna jalan melintas, membuat akses warga terganggu dan menimbulkan keresahan. Jalan desa yang biasanya lancar kini berubah macet dan rawan kecelakaan.
Seorang warga yang tak mau disebutkan namanya tak kuasa menahan rasa kesalnya.
“Ini proyek dari mana? Berapa anggarannya? Siapa kontraktornya? Kok serba gelap begini!” ungkapnya.
Ketiadaan papan informasi semakin menimbulkan dugaan bahwa proyek tersebut adalah “proyek siluman” yang tak jelas asal-usulnya. Padahal, aturan mewajibkan setiap proyek infrastruktur memasang papan nama sebagai bentuk transparansi.
Ironisnya, saat dikonfirmasi, pihak Dinas terkait diam seribu bahasa. Tidak ada penjelasan, tidak ada klarifikasi, seolah-olah ada sesuatu yang sengaja ditutupi.
Kini, warga pun mendesak aparat terkait segera turun tangan. Mereka menuntut kejelasan sekaligus keselamatan, agar proyek yang diduga penuh kejanggalan ini tidak terus merugikan masyarakat. (Sr)