PATI | Moment yang memicu bola salju gerakan massa bertambah besar dalam waktu singkat. Gerakan yang awalnya gamang, tidak banyak mendapatkan perhatian, seketika berubah menjadi ledakan berita nasional.
Berawal dari perampasan air mineral hasil donasi masyarakat untuk aksi unjuk tanggal 13 mendatang yg dilakukan oleh satpol PP. Kemudian simpati publik tertuju ke daerah kabupaten Pati, Minggu 10 Agustus 2025.
Ketika tumpukan air mineral itu dirampas diambil paksa karena dianggap berpotensi mengganggu kelancaran acara boyongan dalam rangka perayaan Hari Jadi Pati , mungkin karena kardus-kardus air mineral sumbangan dari warga itu dicorat-coret dan ditempeli cuitan-cuitan masyarakat yg memerahkan telinga Bupati dan para pejabat, simpati berdatangan tanpa bisa dibendung, donasi berupa air mineral dan snack membludak tumpukan dus air mineral yang jumlahnya ribuan.
Semakin kuat karena gerakan massa telah menemukan “common enemy” (musuh bersama). Pada saat peristiwa perampasan air mineral, muncul Plt Sekda, Riyoso yang serta-merta menjadi sasaran amarah para relawan penjaga posko donasi karena terpicu oleh arogansinya, adu mulut yang kemudian menjadi viral ke seluruh pelosok tanah air. Atmosfir memanas. Suasana di dalam pendopo seperti mencekam.

Dalam acara kirab boyongan yang biasanya memberi posisi istimewa bagi Bupati dan para pejabat pemda berubah menjadi ajang bully dan umpatan. Kata² kotor dan caci-maki menghujani mereka sepanjang perjalanan kirab berlangsung. Miris, rombongan Bupati dan para pejabat itu seperti pesakitan yg diarak, disoraki tanpa ada wibawa sedikitpun.
Skenario semesta tidak berhenti di situ. Acara car free night di malam pertama sebagai bagian dari rentetan Hari Jadi Pati berubah menjadi malam petaka. Bupati yg menemui para penjaga posko disoraki lagi, dicaci-maki, bahkan sampai dilempar botol bekas minuman. Padahal, Bupati sudah mengibarkan bendera putih. Tuntutan masyarakat untuk mencabut kenaikan pajak 250℅ sudah dipenuhi.
Tuntutan santri untuk mengembalikan waktu belajar di sekolah selama 6 hari juga sudah dipenuhi. Tapi bola salju semakin bertambah besar terlanjur Atmosfir Pati seolah menyimpan uap kemarahan rakyat terhadap para elit pemimpin, pejabat eksekutif tapi juga para wakil rakyat yg selama ini seolah pura-pura buta dan tuli atau memang dengan sengaja.
Kita semua berharap yang terbaik. Momentum ini bisa membawa perubahan positif untuk Kabupaten Pati khususnya, ada banyak pesan moral yang bisa kita ambil dari peristiwa aksi massa tanggal 13 Agustus di alun-alun Pati nanti biarlah menjadi bagian dari skenario alam yang mengalir. (Sdq)












