Dampak TPA Kopi Luhur mengakibatkan Krisis Air Bersih, Warga RW 07 Argasunya Desak PDAM Segera Masuk

Selasa, 17 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Kota Cirebon – Warga RT 01 RW 07 Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon Senin, 16 Juni 2025, kembali menyuarakan keluhan atas krisis air bersih yang telah berlangsung Sejak Lama, sumur-sumur warga tercemar akibat rembesan air licit dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur yang berada di wilayah RW 08.

Air yang keluar dari sumur warga bukan hanya berbau busuk, tapi juga tidak layak konsumsi serta memunculkan jentik-jentik nyamuk yang berpotensi menjadi sumber penyakit yang akan Menganggu kesehatan Masyarakat .

Sayangnya, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Terlebih, wilayah RW 07 belum mendapat akses jaringan air bersih dari PDAM.

“Dulu pernah dilakukan pengeboran air oleh pihak terkait, Tetapi biaya listrik untuk operasional sumur malah dibebankan ke warga. Karena tidak efektif, akhirnya pengeboran itu ditutup,” ujar Ketua RT 01, yang menyampaikan harapan besar agar sambungan air PDAM segera direalisasikan.

Warga menilai pengeboran ulang bukan solusi karena sumber air di kawasan tersebut sudah terkontaminasi limbah dari TPA Kopi Luhur. Air licit dari lokasi pembuangan sampah tersebut terus mengalir ke bawah, mencemari lingkungan bahkan hingga ke RW 06 Kedung Krisik.

“Kondisi ini sudah Lama kami alami. Tapi belum ada penanganan menyeluruh dari pemerintah. Dari atas (wilayah TPA), air limbah terus turun tanpa ada pengelolaan. Ini mencemari bukan hanya satu RW, tapi sudah menjalar ke wilayah lain,” tambahnya.

Warga RW 07 kini mendesak Pemerintah Kota Cirebon, PDAM, dan instansi terkait untuk segera turun tangan, menangani pencemaran lingkungan secara menyeluruh, dan mempercepat penyambungan jaringan air PDAM ke wilayah terdampak.

Mereka menegaskan bahwa air bersih adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa terus dibiarkan terabaikan. (Eka)

Berita Terkait

Polisi Sigap Evakuasi Ibu Pendarahan Tengah Malam ke RSUD Waled
Polresta Cirebon Gelar Mobile Sosialisasi Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Geng Motor Berulah di Weru, Polresta Cirebon Tangkap 9 Pelaku, Sita Sajam dan Bom Molotov
2 Pengurus FWJ Indonesia Korwil Kuningan Dikeroyok 15 Orang Ngaku Ormas Al Jabar
Unit K-9 Polda Jabar Temukan 3 Titik Diduga Korban Longsor di Gunung Kuda
Kapolda Jabar Tinjau Lokasi Longsor Galian C di Gunung Kuda
Tim DVI Polresta Cirebon dan Polda Jabar Lakukan Pengambilan Sampel DNA Keluarga Korban Longsor Tambang Gunung Kuda
Kapolresta Cirebon Pimpin Patroli Humanis, Bagikan Bansos dan Edukasi Helm

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:37

Dampak TPA Kopi Luhur mengakibatkan Krisis Air Bersih, Warga RW 07 Argasunya Desak PDAM Segera Masuk

Minggu, 15 Juni 2025 - 19:26

Polisi Sigap Evakuasi Ibu Pendarahan Tengah Malam ke RSUD Waled

Selasa, 10 Juni 2025 - 16:22

Polresta Cirebon Gelar Mobile Sosialisasi Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 7 Juni 2025 - 14:50

Geng Motor Berulah di Weru, Polresta Cirebon Tangkap 9 Pelaku, Sita Sajam dan Bom Molotov

Sabtu, 7 Juni 2025 - 13:26

2 Pengurus FWJ Indonesia Korwil Kuningan Dikeroyok 15 Orang Ngaku Ormas Al Jabar

Selasa, 3 Juni 2025 - 17:58

Unit K-9 Polda Jabar Temukan 3 Titik Diduga Korban Longsor di Gunung Kuda

Senin, 2 Juni 2025 - 08:10

Kapolda Jabar Tinjau Lokasi Longsor Galian C di Gunung Kuda

Senin, 2 Juni 2025 - 06:40

Tim DVI Polresta Cirebon dan Polda Jabar Lakukan Pengambilan Sampel DNA Keluarga Korban Longsor Tambang Gunung Kuda

Berita Terbaru