LAMSEL, – Suasana penuh kehangatan dan keberkahan menyelimuti Rumah Tahfidz Qur’an Putra di Kampung Talang Kisam, Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan.
Sebanyak 75 orang jamaah berkumpul dalam acara Buka Bersama dan Tausiyah Agama yang digelar oleh Komunitas Ba’da Arba’in (KOBAR) Lampung bersama warga setempat, pada hari Jum’at (21/3/25)
Acara ini diawali dengan dzikir bersama, dilanjutkan tausiyah oleh Ustadz Abu Imad Nurhidayat, S.Pd., yang mengangkat tema pentingnya menjaga Ukhuwah Islamiyah di tengah keberagaman. Dalam sambutannya, Recky Armando—pendiri sekaligus pemilik lahan Rumah Tahfidz Qur’an Putra—mengungkapkan harapannya agar tempat ini semakin berkembang dan menjadi pusat ilmu agama bagi masyarakat sekitar.
“Rumah Tahfidz ini saya dirikan sejak 2022 sebagai bentuk amanah dari almarhum orang tua. Harapan saya, tempat ini terus maju dan membawa manfaat bagi masyarakat Kampung Talang Kisam,” ujar Recky.
Dalam tausiyahnya, Ustd. Abu Imad Nurhidayat, S.Pd., selaku pembina Komunitas Ba’da Arba’in (KOBAR) Lampung;
menekankan pentingnya sikap menghormati perbedaan sebagai bagian dari ajaran Islam. Mengutip QS Al-Hujurat:13, beliau mengajak jamaah untuk mengutamakan persatuan dan menjaga akhlak dalam berinteraksi dengan sesama.
Dalam kehidupan bermasyarakat, perbedaan adalah sunnatullah. Islam mengajarkan kita untuk tetap bersatu meskipun ada perbedaan dalam mazhab, budaya, atau pemahaman agama. Islam tidak mengajarkan kekerasan atau pemaksaan dalam beragama. Rasulullah sendiri adalah teladan dalam sikap adil dan bijaksana, bahkan kepada orang yang berbeda agama.
Acara yang berlangsung penuh kehangatan ini menjadi momen berharga bagi warga dan komunitas untuk semakin mempererat tali silaturahmi. Dengan kebersamaan dan semangat berbagi ilmu, Rumah Tahfidz Qur’an Putra diharapkan terus menjadi wadah bagi generasi muda dalam menimba ilmu agama.
“Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian dan persaudaraan. Jangan sampai perbedaan membuat kita saling membenci atau bermusuhan. Mari kita jadikan perbedaan sebagai sarana untuk memperkaya wawasan, memperkuat persatuan, dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus menjaga keseimbangan dalam beragama”.
“Jangan sampai kita terjebak dalam sikap ekstrem, baik terlalu kaku dalam beragama maupun terlalu longgar hingga meninggalkan syariat. Mari kita jadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam dengan menunjukkan akhlak yang baik dan penuh kasih sayang,” tutup Ustadz Abu Imad.
