Gebrakkasus.com – LAMSEL,
– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Selatan mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat pada debat publik perdana calon bupati dan wakil bupati pemilihan kepala daerah (Pilakda) Lampung Selatan tahun 2024.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Kabupaten Lampung Selatan, Ansurasta Razak, saat membuka Debat Publik Perdana Pilkada Lampung Selatan Tahun 2024, di Negeri Baru Resort, Minggu (20/10/2024).
“Tujuan dari debat ini meliputi, menyebarluaskan profil, visi dan misi serta program kerja masing-masing pasangan calon bupati dan wakil kepada masyarakat. Serta menggali dan mengelaborasi setiap tema yang diangkat dalam kampanye debat,” kata Ansurasta Razak.
Debat yang juga ditayangkan secara live melalui kanal YouTube KPU Lampung Selatan dan Radar TV itu dimulai pukul 19.00 WIB. Nampak hadir Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan, Pandu Kesuma Dewangsa, beserta jajaran Forkopimda dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan.
Debat yang dimoderatori oleh jurnalis senior Juwendra Asdiansyah tersebut, menghadirkan dua pasang calon bupati dan wakil bupati Lampung Selatan, yakni pasangan nomor urut 1 Nanang Ermanto dan Antoni Imam serta pasangan nomor urut 2 Radityo Egi Pratama dan M. Syaiful Anwar.
Pada kesempatan itu, Ketua KPU Lampung Selatan, Ansurasta Razak juga menyampaikan, Pilkada di Lampung Selatan merupakan proses pemilihan pemimpin yang menggembirakan yang dilaksanakan prosesnya dengan sejuk, damai, aman sehingga nilai-nilai demokrasi itu tidak ternodai.
“Jangan sampai kita terpecah belah akibat adanya sebuah perbedaan. Jadikanlah perbedaan ini yang menyatukan hati dan tujuan kita bersama untuk Kabupaten Lampung Selatan tercinta,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Ansurasta Razak berpesan, agar seluruh elemen masyarakat tetap menjaga kerukunan dan kedamaian demi terlaksananya pemilihan bupati dan wakii bupati Lampung Selatan tahun 2024 secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan bermartabat.
“Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi kita. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide, adu gagasan, bukan politik adu domba,” pesan Ansurasta Razak. (*)
