LAMSEL,- Lantaran tidak adanya tanggung jawab dan diduga ingin cari keuntungan terhadap Konsumen, Oknum Karyawan Federal Internasional Finance (FIF GROUP) Cabang Tanjung menjadi sorotan.
Salah seorang konsumen yang Berinisial “AN” mengutarakan kekecewaannya terhadap beberapa oknum Karyawan FIF GROUP lantaran tidak profesional dan terkesan mengacuhkan berkasblaporan kehilangan kendaraan.
“iya mas, ketika itu awalnya saya Keredit motor di FIF tahun 2019 motor saya hilang, kemudian saya buat laporan dan surat tanda bukti lapor serta kunci kontak asli ada 2 kalau enggak salah ke bagian asuransi, Dan Albert setahu saya dia sebagai kolektor ada juga dimeja Deket saya saat menyerahkan bukti lapor itu di lantai dua kantor Federal Internasional Finance (FIF) tanjung bintang.”Jelas konsumen berinisial “AN” Pada media ini. Pada Selasa (25/06/2024).
Masih kata “AN” (Konsumen-red) dirinya sanagat di persulit dalam pengurusan asuransi.
“Pada tahun 2023 saya mau Ngajukan bank untuk tambahan modal usaha, namun saat di cek, teryata nama saya cool 5 di (FIF) ketika saya minta surat keterangan apa yang terjadi saat itu, kalau saya sudah serahkan surat bukti lapor dan kunci kontak asli 2 cuma asuransi tidak di Urus-urus mas, sama mereka dan tidak mau meggeluarkan asuransi itu.”Ujar AN Konsumen dengan nada kecewa.
Lanjutnya konsumen menjelaskan kerologisnya, Saya menduga mas, Kapos sekarang ini dan Albert sengaja dan sentimen ke saya, karena saya sering dimintai tolong warga masyarakat awam, yang sering ditakut takuti pihak karyawan (FIF) ketika keredit macet, yang mau di ambil unit motornya dan di laporkan bahkan sampai ada beberapa warga awam yang di kasih surat dari Polsek dengan isi surat, undangan klarifikasi, ya kalau masyarat awam sangat takut datang surat, yang ada KOP kepolisian yang ngantar RT, dari situ masyarakat banyak yang merasa terbantu.”Tutup “AN”
Di tempat terpisah ketua LSM GEMUL ( gerakan masyarakat untuk Lampung) saat di mintai tanggapan tentang ulah oknum karyawan FIF menjelaskan.
“ya, harusnya profesional aja jangan dikaitkan dengan sentimen pribadi, semua harus ikut aturan dan prosedur yang ada, apalagi konsumen yang berinisialkan, ini kan bantu masyarakat pastinya ada dasar hukum dan prosedur yang di pahami yang benar”.
“kalau gara gara konsumen nunggak terus dibantu sama AN sehingga kolektor ngak bisa narik unit, jadi sentimen pribadi dan AN di persulit hanya mintak surat keterangan fakta yang terjadi sebenarnya, itu ya ngk profesional namanya”Ucap Ketua LSM GEMUL itu.
Masih menurut Ketua GEMUL Lampung selatan. “Bila ada masyarakat yang takut dengan cara kolektor bisa kordinasi, kami siap membantunya dengan gratis tanpa biaya/jasa apapun khususnya permasalahan dengan Finance, yang mana udan banyak merugikan konsumen, dimana mana kolektor memang meresahkan masyarakat awam juga.”Tutupnya.
Sampai berita ini di muat, Albert sang Depkolektor saat di konfirmasi awak media untuk meminta tanggapannya melalui via WhatsApp meski dibaca akan tetapi tidak membalas juga tidak menrespon. (team )