TEMANGGUNG | Dunia Rini (46), seorang marketing asal Manding, Temanggung, seketika runtuh ketika foto–foto sensitif dirinya mendadak berseliweran di jagat Facebook.
Tak hanya satu—enam akun berbeda sekaligus mengunggah potret dirinya secara terang-terangan. Merasa dipermalukan, Rini bergegas melapor ke Unit PPA Polres Temanggung, Kamis (4/12/2025).
Perempuan paruh baya itu mengaku syok berat setelah seorang temannya mengirimkan pesan WhatsApp menanyakan kebenaran foto-foto tersebut. Belum selesai menjawab satu, teman lain menyusul bertanya hal yang sama—bahkan ada yang menelpon.
“Saya merasa harga diri saya diinjak-injak. Telepon masuk terus, semua orang bertanya. Saya gemetar melihat foto itu dipajang di banyak akun,” ujar Rini dengan suara bergetar saat dimintai keterangan polisi.
Setelah ia telusuri, rasa kagetnya berlipat: ternyata bukan hanya satu akun yang menyebarkan, melainkan sampai enam akun dengan nama berbeda, namun memuat foto yang sama.
Penderitaannya semakin lengkap ketika foto paling sensitif miliknya turut beredar disertai nomor telepon pribadi. Akibatnya, nama baik Rini tercemar di tempat kerja, lingkungan rumah, hingga berdampak pada kondisi psikologis anaknya.
Dalam beberapa hari terakhir, Rini mengaku tidak sanggup keluar rumah. Tatapan orang-orang membuatnya makin terpuruk. Ia merasa dipermalukan di depan publik dan keluarga besarnya ikut menanggung malu.
“Saya ingin pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Harga diri saya tidak bisa dibayar hanya dengan kata ‘maaf’. Saya benar-benar hancur. Anak saya pun kena dampaknya,” tegasnya.
Rini berharap laporannya menjadi pintu bagi aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku yang dinilainya telah merusak hidup dan martabatnya.
(Ysp)












