Poto : pembangunan rekontruksi jalan baru selesai Namun’ terlihat terlihat jelas retak – retak.
Gebrakkasus.com – LAMSEL,- Proyek rekontruksi jalan yang berlokasi di Desa Sabah balau, Kecamatan tanjung bintang, Kabupaten Lampung selatan, menuai sorotan masyarakat. Pada hari Rabu tanggal (05/11/2025).
Yang bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), material batu yang digunakan bukan batu belah sebagaimana mestinya yang berwarna hitam melainkan batu putih.
Pasalnya’ Berdasarkan pantauan di lapangan, dugaan terlihat jelas batu yang dipasang berupa batu putih ukuran kecil hingga sedang, yang dinilai tidak sesuai konstruksi bangunan pondasi Talut tembok penahan tanah (TPT). Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada kualitas dan ketahanan bangunan tembok penahan tanah (TPT) yang sedang dikerjakan.
Proyek ini dengan nilai kontrak sebesar Rp 2.491.278.684.00 tersebut dikerjakan oleh CV. Wilby prima perkasa sebagai jasa konstruksi tahun anggaran dari APBD tahun 2025 dengan masa pelaksanaan 90 hari kalender.
Untuk keretakan juga terlihat memanjang pada permukaan beton. Belum ada tanda-tanda perbaikan atau pernyataan resmi dari kontraktor atau pelaksana maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lampung selatan selaku penanggung jawab teknis proyek.
Sejumlah warga setempat mempertanyakan kualitas pekerjaan yang dinilai tidak memenuhi standar mutu kualitas.
“Kalau pakai batunya seperti ini, bangunan Talut bisa cepat rusak. Seharusnya pakai batu belah hitam, bukan batu putih begitu.
Sedangkan beton yang sudah retak sebelum digunakan apakah kualitas materialnya sesuai, apakah metode kerjanya benar, dan bagaimana dengan pengawasannya..?
“Jangan-jangan ini proyek asal jadi saja, Ini dana pemerintah yang di ambil dari pajak rakyat, jumlahnya besar, dan harus digunakan secara maksimal. Kami mendesak pengawasan untuk ketat, termasuk audit menyeluruh jika perlu”ujar salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya.
Dan Pada hari sabtu 15/11/2025 kembali tim media ini melakukan pantauan pelaksanaan pembangunan rekonstruksi jalan Lematang-bts. kota bandar Lampung tersebut, masih terlihat di beberapa titik bangunan itu sudah retak bahkan patah-patah sampai ke bawa.
Beberapa titik keretakan ini diduga kuat bahwa yang menjadi dasar dari rabat (bes) terindikasi kurangnya pemadatan serta ketebalannya pun kurang dari 10 cm.
Sampai berita ini diterbitkan belum ada penjelasan dari pihak kontraktor CV. Wilby prima perkasa dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). (Tim)












