LAMPUNG,- Membaca membuka ruang dialog tanpa batas waktu. Setiap kali membuka buku, kita sebenarnya sedang duduk bersama pemikir, penulis, filsuf dan pelaku sejarah dari masa lalu hingga kini. Kamis 10 Juli 2025.
Mereka berbicara kepada kita melalui kata-kata yang telah mereka susun dan kita menyimaknya dala keheningan merenungkan setiap gagasan yang disampaikan. Dalam keheningan itulah terjadi percakapan yang paling mendalam, bukan dengan suara tetapi dengan makna.
Buku memungkinkan kita untuk belajar langsung dari orang-orang yang tak pernah kita temui, bahkan yang telah lama tiada. Kita diajak mereka memahami cara hidup, mengurai masalah dan menggagas masa depan.
Membaca menjadikan kita pewaris pemikiran besar tanpa harus menjadi bagian pada zamannya. Maka membaca bukan sekedar aktivitas pribadi, melainkan pertemuan batin yang memperkaya pikiran dan memperluas cakrawala pikiran kita.
Percakapan diam-diam ini membuat kita tumbuh, ia membentuk cara berpikir, pengasah kepekaan dan menyuntikkan keberanian untuk bertanya.
Semakin sering kita membaca, akan semakin banyak tokoh hebat yang diam-diam menyumbangkan pada pembentukan jati diri di kita.
Disanalah kekuatan membaca tak terlihat tapi terasa, tak terdengar tetapi membentuk pikiran yang positif memberikan kita pemahaman Maka dari itulah marilah kita semua harus teruskan membaca. Penulis, adalah pegiat media dan Pemerhati Pendidikan, Aminudin.Sp.
(Red)