Dampak TPA Semakin Parah, Warga Alami Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan

Sabtu, 21 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Poto pencemaran air bersih di akibatkan oleh TPA.

CIREBON,— Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur di RW 08, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, semakin menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Dampak negatif dari aktivitas TPA tersebut dirasakan langsung oleh warga RT 01 RW 07, wilayah Sumur Wuni, yang berada di bawah lokasi pembuangan.

Keluhan datang dari berbagai warga yang mengalami gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan. Iksan mahes candra sebagai RT 01 Sumur Wuni dan Rio Setiawan (33), RT 01 Sumur Wuni mengatakan dulu ada bak penampungan Air licit sekarang hancur mengakibatkan air mengalir ke pemukiman warga mencemarkan air sumur warga.

Dan Rio Setiawan salah satu perwakilan warga, menyampaikan bahwa sejak bertahun-tahun lalu, limbah TPA telah mencemari sumur warga. Terutama saat musim hujan, air limbah diduga merembes ke lingkungan pemukiman, menyebabkan air sumur berubah warna menjadi kuning dan mengeluarkan bau menyengat.

“Air sumur kami menguning, bau, dan bikin gatal kalau kena kulit. Banyak warga yang kena gatal-gatal, bahkan ada yang sampai dirawat karena DBD dan gangguan paru-paru akibat udara tercemar dari sampah TPA,” ujar Rio kepada wartawan ini, Sabtu (21/6/2025).

Selain itu, sejumlah warga juga dilaporkan mengalami infeksi saluran pernapasan dan penyakit kulit. Warga menduga, pencemaran ini bersumber dari buruknya sistem pengelolaan limbah dan sanitasi di sekitar TPA.

Rio menambahkan bahwa meski kondisi ini telah terjadi cukup lama,dan Sempat minta fogging penyemprotan daerah Sumur Huni belum ada tanggapan,tidak ada konpensasi buat warga dan belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. Warga berharap pemerintah segera turun tangan dengan solusi nyata, mulai dari penyediaan air bersih, pemeriksaan kesehatan rutin, hingga evaluasi lokasi dan sistem pengelolaan TPA.

“Sampai sekarang belum ada tindak lanjut yang nyata dari pemerintah. Kami merasa seperti dianaktirikan,” keluhnya.

Permasalahan ini menambah panjang daftar persoalan lingkungan yang dihadapi masyarakat Kota Cirebon.

Pemerintah diharapkan segera merespons dengan kebijakan yang berpihak pada kesehatan dan keselamatan warga, termasuk perbaikan manajemen sampah dan sanitasi di TPA Kopi Luhur.

(Eka)

Berita Terkait

Pelantikan pengurus HMI, Mahasiswa Harus Jadi Mitra Kritis Pembangunan Daerah
Ketum AWPI Titipkan Harapan Masyarakat Lampung pada Marindo
Pelaku Curanmor Sapi Digerebek Polsek Kalianda, Amankan Satu Ekor Sapi
Ipda Edy Setiawan SH.,MH Segera Memanfaatkan kesempatan Sebelum Batas Waktu Berakhir
Sidang Ijazah Palsu Supriyati Anggota DPRD Lamsel, Ini Faktanya Blangko Ijazah Atas Nama Doni Irawan, NIS Nama Sukriyadi
Di Polda Lampung Lima Polres Raih Penghargaan, Yuk Simak Siapa Saja!!!
Penipuan Bermodus Dukun, Emas Rp250 Juta Dibawa Kabur
Tekab 308 Polsek Tanjung Bintang Bekuk Pelaku Curas Disertai Penganiayaan

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 10:16

Dampak TPA Semakin Parah, Warga Alami Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:52

Pelantikan pengurus HMI, Mahasiswa Harus Jadi Mitra Kritis Pembangunan Daerah

Jumat, 20 Juni 2025 - 12:30

Ketum AWPI Titipkan Harapan Masyarakat Lampung pada Marindo

Jumat, 20 Juni 2025 - 11:33

Pelaku Curanmor Sapi Digerebek Polsek Kalianda, Amankan Satu Ekor Sapi

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:10

Ipda Edy Setiawan SH.,MH Segera Memanfaatkan kesempatan Sebelum Batas Waktu Berakhir

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:24

Sidang Ijazah Palsu Supriyati Anggota DPRD Lamsel, Ini Faktanya Blangko Ijazah Atas Nama Doni Irawan, NIS Nama Sukriyadi

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:55

Di Polda Lampung Lima Polres Raih Penghargaan, Yuk Simak Siapa Saja!!!

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:18

Penipuan Bermodus Dukun, Emas Rp250 Juta Dibawa Kabur

Berita Terbaru