LAMSEL,– Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan khususnya dinas perhubungan Yang sempat heboh dalam pemberitaan dugaan perseteruan lahan parkir yang ada di pasar Inpres Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.
Kepala Dinas perhubungan Kabupaten Lampung Selatan Harrizon.SE.MM saat di wawancarai Media ini menuturkan, ya’ kita disini cuman kordinasi terkait pemberitaan yang sudah viral, dengan kedua belah pihak seperti kordinator pengelola yang lama dan kordinator pihak yang baru, Tuturnya pada hari Senin tanggal, 05/05/2025.
Lanjutnya Harrizon, tadi kita sudah datangkan dari pihak-pihak yang berwajib seperti kepolisian dan dari pangeran marga legun, temungung marga badakh legun dan dari pihak pengelola yang lama dan pengelola yang baru. Kan semuanya ini seperti yang kita sampaikan bahwa Lampung Selatan adalah simbol kgagom mufakat jadi permasalahan seperti ini harus mufakat.
“Jadi untuk persoalan parkiran ini kita serahkan dengan bapak pangeran marga lugun, nanti apa pun keputusannya dalam mufakat tersebut, kita terima. siapa pun yang mengelola Parkir di pasar Kalianda Lampung Selatan, mereka akan rapat di rumah pangeran marga legun. kita akan menunggu hasilnya, mau yang lama atau pun yang baru, kita terima”, Jelasnya.
Saat di singgung terkait SPT yang sudah dikeluarkan Kepala Dinas Perhubungan, Harrizon ” ya Untuk Surat perintah Tugas kita sudah keluarkan ke pihak pengelola yang baru, kalau pihak pengelola yang lama belum kita keluarkan Surat perintah Tugas, terangnya.
Informasi yang didapat Media ini dari pantauan hasil mufakat dirumah pangeran marga lugun, yang terjadi masih menunggu, apakah kordinator yang lama, atau kordinator yang baru, yang akan memegang parkiran pasar inpres Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, (Belum Ada titik kesepakatan).
Sebelumnya diberitakan, Lamsel Dihebohkan Perseteruan Lahan Parkir Di pasar Inpres Kalianda Lamsel.
Warga masyarakat seputaran Kalianda yang memegang lahan parkiran berkumpul di terminal pasar Kalianda, pada hari Sabtu tanggal 3/5/2025 bertempat di pasar Inpres.
Salah satu nya Warga Kalianda yang kerap disapa is babeh (Ismanto) selaku Ketua koordinator parkiran pasar Inpres Kalianda Kabupaten Lampung Selatan yang lama mengatakan kepada para media, bahwasannya mereka memegang parkiran di pasar Inpres Kalianda tersebut sudah puluhan tahun.
“Mereka tidak terima atas pengendalian lahan parkiran yang sudah dipegang mereka yang akan diambil alih oleh salah satu orang.
Lanjutnya is babe, Harga mati buat kita. Kita yang harus megang parkiran di pasar Inpres Kalianda Kabupaten Lampung Selatan ini, untuk parkiran ini bang is babeh menuturkan bahwa kami dari puluhan tahun lalu sampai sekarang mengelolanya, dan untuk titik parkiran yang ada kurang lebih Tujuh titik lokasi.
“Kita yang memegang sampai sekarang ini dan kita yang merintisnya dari awal , masa mau di alihkan”.
Kami datang di sini untuk mempertahankan parkir yang kami kelola dari awal. Karena kali ini ada permasalahan, ya Untuk permasalahannya parkiran ini mau diambil alih dari kami . Mereka yang sudah ada persetujuan dari dinas perhubungan, namun bahwasanya intinya kita disini menolak.
“Ya kita menolak, kerena Parkiran sudah mulai besar, maju dan aman kita mau disingkirkan sama mereka”.
Saat media ini pertanyakan tentang komunikasi dengan pihak dinas perhubungan, kami semua dari pihak parkir pasar Inpres Kalianda tidak pernah diberi tahu tentang adanya Surat tugas yang sudah dikeluarkan. pemerintah dinas perhubungan belum ada komunikasi kepada kami.
Yang jadi harapan bagi kami untuk pemerintah kabupaten Lamsel khususnya di dinas perhubungan kami siap membantu dan mengikuti aturan aturan yang berlaku, jelasnya Is babeh dengan sapa akrabnya.
Disela sela panasnya suasana Hari fajar yang kerap dipanggil bang Ucok menyuarakan dan siap membela pengelola parkiran yang lama kami dari masyarakat kearifan lokal Lampung Selatan.
“Ya sangat disayangkan kalau ini sampai terjadi dikelola oleh pihak yang baru. karena ini mereka pengelola yang lama sudah puluhan tahun bekerja, iya masuk kami biarlah mereka pengelola yang lama yang mengurusnya namanya juga mereka mencari makan. Dan mereka pengelola yang lama juga siap mengikuti aturan pemerintah Kabupaten Lampung Selatan”. Mungkin itu saja yang saya bisa sampaikan dari kami warga masyarakat Lampung Selatan,Tutupnya Hari fajar.
( Red )
