LAMSEL,– Isu dugaan praktik jalur khusus dalam penerimaan tenaga honorer kembali mengguncang di lingkup Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Rabu 23/04/2025.
Sejumlah sumber menyebut adanya proses rekrutmen yang tidak melalui seleksi terbuka, melainkan memanfaatkan kedekatan dengan kekuasaan bupati.
Sosok yang disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Bupati Lampung Selatan Egi menjadi perbincangan.
Ia diduga berperan sebagai perantara dalam masuknya sejumlah tenaga honorer ke beberapa dinas, tanpa prosedur administrasi yang semestinya.
Lebih jauh, informasi yang dihimpun redaksi menyebut bahwa dalam beberapa kasus, keluarga dari tenaga honorer memberikan uang “ucapan terima kasih” kepada perantara tersebut.
Nilainya pun tidak sedikit—berkisar jutaan rupiah. Uang itu diduga menjadi bentuk imbalan informal yang mengiringi proses rekrutmen, dan menimbulkan tanya besar soal integritas sistem kepegawaian di daerah.
Meskipun tidak ditemukan bukti transaksi tertulis, kesaksian dari sejumlah sumber yang tidak ingin disebut kan namanya, menunjukkan bahwa pola ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa dinas disebut terlibat, menjadikan praktik ini bukan insiden tunggal, melainkan indikasi sistemik.
Apabila dugaan tersebut benar adanya, maka hal ini tidak hanya melanggar prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan kabupaten Lampung Selatan, akan tetapi juga berpotensi dikategorikan sebagai bentuk gratifikasi atau pungutan liar—dua hal yang bertentangan dengan semangat reformasi birokrasi.
Redaksi masih terus menelusuri lebih lanjut dan membuka ruang klarifikasi dari seluruh pihak terkait, guna menjaga keberimbangan dan akurasi informasi dalam pemberitaan.(*Tim*)