LAMSEL,– Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, bersama jajaran Polsek Penengahan melakukan kunjungan kemanusiaan ke kediaman Kakek Sokim (93), seorang lansia sebatangkara yang tinggal di rumah tak layak huni di Dusun 10 Sumberjaya, Desa Karangsari, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. Sabtu, 15/03/25.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program berbagi berkah Ramadan yang dijalankan oleh Polres Lampung Selatan, bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu selama bulan suci ini.
Kapolres mengungkapkan bahwa ia mengetahui kondisi Kakek Sokim setelah menerima sebuah video berdurasi dua menit melalui pesan WhatsApp yang memperlihatkan kehidupan miris sang kakek.
“Setelah melihat video itu, saya langsung menanyakan alamatnya dan memastikan kondisi beliau secara langsung,” ujar Kapolres.
Saat tiba di lokasi, tim kepolisian mendapati kakek Sokim tinggal di gubuk berukuran 4×5 meter yang sudah reot, tanpa listrik, dan hanya mengandalkan lampu sumbu untuk penerangan.
Kondisi tempat tinggal Kakek Sokim sangat memprihatinkan. Ia tidur di atas kayu beralaskan tikar lusuh, tanpa kasur, dan berbagi tempat dengan ayam peliharaannya. Jika hujan turun, air masuk ke dalam rumah karena atap dan dindingnya sudah bocor.
Untuk bertahan hidup, Kakek Sokim hanya mengandalkan bantuan makanan dari warga sekitar, bahkan terkadang ia harus mengawetkan makanan hingga tiga hari agar bisa bertahan lebih lama.
Kunjungan ini menjadi momentum bagi kepolisian untuk melihat lebih dekat realitas kehidupan masyarakat di pelosok desa. Selain memberikan bantuan kepada Kakek Sokim, Kapolres juga menyerahkan paket sembako kepada beberapa janda tua di Dusun Sumberjaya.
“Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan kebutuhan pangan mereka selama bulan Ramadan,” tambah Kapolres. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara Polri dan masyarakat, sekaligus memastikan keamanan dan kesejahteraan warga di daerah terpencil.
Sementara itu, Kakek Sokim sendiri berharap agar ada uluran tangan yang bisa membantunya memperbaiki rumahnya. “Kalau hujan, ya basah semua, Pak. Atap dan dinding sudah bocor, saya sudah tua dan tidak bisa memperbaikinya sendiri. Semoga ada yang bisa membantu,” harapnya dengan mata berkaca-kaca.
