Empat Wartawan Jadi korban Kekerasan Brutal, APH harus Usut Tuntas Kasus Ini Transparan Terhadap Insan pers

Sabtu, 15 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumbar,-Tindakan kriminal dan keji menimpa empat wartawan media online saat menjalankan tugas jurnalistik di Tanjung Lolo, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, pada Kamis hingga Jumat dini hari (13–14 Maret 2025). Mereka menjadi korban perampokan, penganiayaan, penyekapan, dan pemerasan oleh sekelompok pelaku yang diduga kuat merupakan mafia BBM subsidi dan tambang emas ilegal.

Wartawan yang Korban tersebut antara lain: Suryani (wartawan Nusantararaya.com), Jenni (Siagakupas.com), Safrizal (Detakfakta.com), dan Hendra Gunawan (Mitrariau.com), diduga diserang setelah mengungkap praktik ilegal yang melibatkan tangki merah putih milik PT Elnusa Petrofin serta tambang emas yang disebut-sebut dikelola oleh Wali Korong Tanjung Lolo.

Para wartawan ini mengalami serangkaian kekerasan yang tidak berperikemanusiaan. Mereka dirampok, diintimidasi, dan dianiaya secara bergantian oleh sekelompok pelaku. Barang-barang berharga mereka, termasuk dua unit laptop, dua unit ponsel, pakaian, charger, racun api, dongkrak mobil, serta perlengkapan lainnya, dijarah habis-habisan.

Kekerasan semakin memburuk ketika wartawan perempuan, Jenni, nyaris menjadi korban pelecehan seksual. Ia hampir diperkosa dan dipaksa ditelanjangi oleh para pelaku.

“Kami tidak hanya dipukuli secara bergantian, tapi juga diancam akan dibakar hidup-hidup. Mereka sudah menyiapkan bensin 30 liter dan mengancam akan membuat kami seolah-olah mengalami kecelakaan lalu lintas di lokasi tambang,” ungkap Suryani dengan mata berkaca-kaca.

Setelah mengalami penyiksaan, para wartawan disekap dan dipaksa untuk membayar uang tebusan sebesar Rp.20 juta agar bisa dibebaskan. Ketika mereka tidak mampu memenuhi tuntutan itu, para pelaku semakin brutal.

Karena keterbatasan dana, mereka hanya bisa mengumpulkan Rp.10 juta, yang ditransfer oleh seorang rekan mereka, Aris Tambunan, melalui rekening BNI. Namun, meskipun uang telah ditransfer, penyiksaan tetap berlanjut.

Tak berhenti di situ, Suryani bahkan dipaksa pergi ke ATM BRI Unit Tanjung Gadang untuk menarik sisa uang Rp.10 juta secara bertahap sebanyak 10 kali pengambilan.

Setelah uang diserahkan, para pelaku dengan angkuh menantang para korban untuk melapor ke pihak berwenang.

“Silakan lapor ke mana pun, laporan kalian tidak akan digubris! Kalau berani viralkan kejadian ini, saya akan habisi kalian semua. KTP, kartu pers, dan wajah kalian sudah saya foto!” bentak Wali Korong Tanjung Lolo, sambil menghempaskan kayu ke meja sebagai bentuk ancaman.

Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi kebebasan pers dan keamanan jurnalis di Indonesia. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari aparat terkait. Para korban berharap ada tindakan tegas terhadap para pelaku agar kasus ini tidak dibiarkan begitu saja.

Peristiwa ini semakin memperjelas bahwa mafia BBM subsidi dan tambang ilegal masih beroperasi dengan kebrutalan yang mengerikan. Tindakan keji terhadap wartawan yang tengah menjalankan tugasnya adalah serangan terhadap kebebasan pers yang harus segera diusut APH harus jujur transparan mengungkap kasus ini, mengembalikan kepercayaan masyarakat,”INSAN PERS.jika di biarkan atau ada oknum-oknum tertentu yang membekingi,sama artinya menyebabkan BENIH kejahatan untuk generasi yang akan datang.

Tim/red.

Berita Terkait

Lamsel Kembali Dihebohkan, Diduga JN Rudal Paksa Anak Dibawah Umur Mengakibatkan Hamil
Samsat Kalianda Membludak, Antusias Warga Masyarakat Lamsel di Hari Pertama Program Pemutihan Pajak Kendaraan
Pengajian Akbar PC Fatayat NU Kabupaten Purworejo Peringati Harlah ke 75
Tekankan Humanisme, 1.719 Personel Polda Lampung dan Jajaran Amankan May Day 2025
Apresiasi Polri , Aksi Buruh Berjalan Lancar : Kapolda Lampung Ucapkan terimakasih
Prabowo Subianto: Presiden Pejuang Kesejahteraan Buruh Yang Paling Konsisten
Aktivis Yoni Angkat Bicara: Berharap Bupati Egi Sidak Seluruh Pejabat Disdik Lamsel dan Pertimbangkan Asep Jamhur
Tingkatkan Pengamanan, Polres Lampung Selatan Pastikan Aksi Buruh Berlangsung Damai

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 15:44

Lamsel Kembali Dihebohkan, Diduga JN Rudal Paksa Anak Dibawah Umur Mengakibatkan Hamil

Jumat, 2 Mei 2025 - 12:49

Samsat Kalianda Membludak, Antusias Warga Masyarakat Lamsel di Hari Pertama Program Pemutihan Pajak Kendaraan

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:46

Pengajian Akbar PC Fatayat NU Kabupaten Purworejo Peringati Harlah ke 75

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:57

Apresiasi Polri , Aksi Buruh Berjalan Lancar : Kapolda Lampung Ucapkan terimakasih

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:41

Prabowo Subianto: Presiden Pejuang Kesejahteraan Buruh Yang Paling Konsisten

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:41

Aktivis Yoni Angkat Bicara: Berharap Bupati Egi Sidak Seluruh Pejabat Disdik Lamsel dan Pertimbangkan Asep Jamhur

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:13

Tingkatkan Pengamanan, Polres Lampung Selatan Pastikan Aksi Buruh Berlangsung Damai

Rabu, 30 April 2025 - 21:32

Kejari Lamsel Resmi Menerima Dua Tersangka Kasus Ijazah Palsu, Jadi Tahan Kota Selama 20 Hari

Berita Terbaru