Mulanya, Hidayat mengaku tidak mengetahui bahwa sudah ada sekelompok orang yang mengaku sebagai vendor parkir datang dan melakukan praktik perparkiran di area RSUD Bob Bazar.
Namun, setelah adanya kabar bahwa situasi di Lokasi semakin memanas, ia kemudian menyempatkan diri untuk datang ke pintu masuk RSUD tersebut agar warga tidak melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan.
Sayangnya, tepat setelah Hidayat tiba dilokasi itu situasi sudah memuncak. Akhirnya kericuhan tersebut terjadi.
“Spontanitas, saya langsung berupaya mencegah amukan masa itu. Saya tarik orang yang ngaku bos perusahaan vendor itu keluar dari pos jaga pol-PP, supaya bisa menjauh dari amukan masa,”imbuhnya.
*Hidayat Dilaporkan ke Polisi*
Akibat terjadinya kericuhan tersebut, Hidayat dituding sebagai salah satu dari sejumlah orang yang melakukan pengeroyokan.
“Ini yang menurut saya aneh dan gak masuk akal. Saya barusan dapat kabar, bahwa pihak vendor itu melapor ke polisi. Dan nama yang dilaporkan dua orang. Saya salah satunya,”Kata Hidayat seraya heran.
*Polres Lampung Selatan Gerak Cepat Lakukan Cipta Kondisi*
Kepada media, Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin menyatakan bahwa pihak kepolisian langsung bergerak cepat ke Lokasi kericuhan setelah mendapat informasi adanya insiden tersebut.
“Personil keamanan sudah ada dilokasi. Bubar dan tidak ada keributan lagi. Bukan bentrok ormas, tapi pihak pengelola parkir lama yang kalah,” kata AKBP Yusriandi seolah memiliki asumsi bahwa pihak BUMD kalah dalam kompetisi Lelang lalu melakukan pengroyokan.
*Direktur PT Agung Berkah Grup (ABG) Dilarikan ke UGD*
Akibat Kericuhan tersebut, bos perusahaan vendor parkir yang baru yang diketahui Bernama Herman terpaksa harus ditangani di UGD RSUD Bob Bazar Kalianda.
Sebab, selain merasa kesakitan akibat pukulan tangan, dia juga mengalami luka dibagian kepala akibat adanya benturan dari sebuah benda.
Kepada wartawan, Herman mengaku dirinya selaku pemilik wewenang di perusahaan pemenang tender pengelolaan parkir RSUD Bob Bazar, mengalami kesulitan untuk pengkondisian lapangan.
Dia mengklaim, semula berlangsung kondusif dan aman. Namun, Herman justru kebingungan tiba-tiba diserang oleh banyak orang disana.
“Saya di pos ngurusi tiket parkir. Kemudian ada yang datang ramai-ramai mengamuk,” kata dia saat dikonfirmasi media di UGD.
*Bos PT ABG Menduga Ada Pihak yang Tidak Terima Proyek Pengelolaan Parkir Dimenangkannya*
Dari kondisi yang terjadi, Herman menduga bahwa insiden yang dialaminya adalah buntut dari persaingan tander proyek pengelolaan parkir di rumah sakit tersebut.
Ia juga menduga, bahwa ada pihak yang tidak terima jika tender proyek pengelolaan parkir itu dimenangkan oleh PT. ABG.
“Mereka tidak terima bahwa pengelolaan parkir ini saya ambil alih. Dan saya pun tidak serta merta mengambil alih. Tetapi melalui prosedur,”lanjutnya.
*Bos PT ABG Lapor Polisi*
Dalam pernyataannya, Bos PT ABG tidak terima dengan terjadinya insiden itu. Karenanya, Herman bakal melapor ke Polres Lampung Selatan, guna penanganan hukum lebih lanjut.
“Yang jelas saya tidak terima. Saya serahkan semuanya ke apparat penegak hukum. Saya tadi sudah divisum,”cetusnya.
*Pihak RSUD Bob Bazar Tuduh Ada Aktor Dibalik Insiden*
Pernyataan Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, dr. Reny Indrayani menduga insiden kericuhan yang terjadi lantaran ada aktor dibelakang amukan masa itu.
Menurutnya, sejumlah orang yang melakukan penyerangan terhadap Bos PT ABG itu atas perintah dari aktor tersebut.
“Karena prinsipnya, mereka tidak terima dengan pengelolaan parkir yang baru,”Tutupnya.***