Longsor dan Banjir Bandang di Kasimpar Pekalongan, 17 Orang Meninggal

 

PEKALONGAN – Tujuh belas orang ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun longsoran di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1) pukul 17.30 waktu setempat.

Longsor menimbun 2 unit rumah dan menyeret beberapa kendaraan yang sedang melintas di wilayah tersebut.

Hingga hari ini, Selasa (21/1) pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan mengingat masih ada 3 orang yang dilaporkan hilang. Longsor juga menyebabkan 10 orang luka-luka yang segera dirujuk ke Puskesmas dan RSUD terdekat.

Hingga akhirnya ditemukan lagi satu orang dalam keadaan meninggal dunia

Selain korban jiwa, peristiwa juga menyebabkan 2 unit jembatan rusak.

Selain longsor, banjir bandang juga menerjang wilayah tersebut pasca hujan deras yang mengguyur. Kerugian akibat banjir bandang masih dalam pendataan hingga saat ini.

Merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari kedepan hingga (23/1) wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjar bandang, dan tanah longsor.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Bagi warga yang tinggal di dekat lereng dan tebing, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah. Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih.

“Ya, informasi terakhir ada 17 korban yang sudah ditemukan tertimbun longsor,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar di Pekalongan, Selasa (21/1)

Menurut dia, saat ini tim Basarnas, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, dan sukarelawan, masih melakukan pencarian para korban yang diduga masih tertimbun tanah longsor.

Namun demikian, kata dia, pihaknya minta para petugas tetap mengutamakan keselamatan, karena kondisi di wilayah tersebut masih berbahaya akibat hujan belum reda sepenuhnya.

“Saya minta tim relawan tetap menjaga keselamatan dalam pencarian pada korban longsor. Kami juga mengirimkan dua alat berat ke lokasi bencana itu,” katanya.

Yulian mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda di Kabupaten Pekalongan mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami bencana, khususnya yang berada di wilayah atas seperti Kandangserang.

“Jadi, dampaknya tidak terjadi hanya di Petungkriono. Akan tetapi di Kecamatan Kandangserang juga terjadi bencana, bahkan untuk menuju ke wilayah bencana kami harus memutar melalui daerah tetangga, karena jembatan di Doro yang menghubungkan akses ke Kandangserang terputus,” katanya.

Menurut dia, akibat longsor di Kandangserang masih dimungkinkan ada korban yang belum ditemukan, sehingga tim sukarelawan masih melakukan pencarian.

“Ada korban yang sudah ditemukan 17 orang dan tujuh lainnya selamat dan mengalami luka-luka,” katanya.
Wilayah Kecamatan Petungkriono berbatasan dengan Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Batang. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *