Merak, -Area Pelabuhan Merak tampak penuh dengan aktivitas penumpang yang hendak menyeberang. Namun, situasi ini diwarnai dengan berbagai keluhan dari penumpang terkait maraknya pencaloan tiket dan kurangnya petugas yang mengarahkan penumpang. Senin (08-07-2024)
Di sekitar area pelabuhan Merak, terutama di pintu masuk lantai dua, masih banyak terjadi pencaloan tiket.
Bahkan, mereka berani mendirikan Warung tiket, ungkap Mulyanto, seorang penumpang asal Kota Bandarlampung. Menurutnya, tindakan ini sangat merugikan dan meresahkan penumpang yang ingin membeli tiket secara resmi.
Selain masalah pencaloan, penumpang juga menghadapi kesulitan saat memasuki wilayah Pelabuhan merak. ” Sekitar Pada pukul 05.30 WIB di area memasuki wilayah penumpang reguler, dengan tidak adanya pelayanan petugas sama sekali dari pihak ASDP yang terlihat,” kata Mulyanto.
Kondisi ini membuat puluhan penumpang kebingungan mencari arah Kapal yang hendak mereka naiki. Mereka harus berjalan cukup jauh tanpa ada arahan yang jelas dari petugas.
Situasi ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak bagi pihak ASDP untuk melakukan pembenahan dalam tata kelola pelabuhan Merak. ” saat, hendak masuk kekapal Dermaga reguler petugas tidak ada, sudah berjalan jauh saya mau memilih kapal arah kemana tidak ada petugas sama sekali yang mengarahkan di wilayah Dermaga 1, 2, dan 3,” tambah Mulyanto. Keadaan ini membuat penumpang semakin bingung harus melangkah ke arah mana.
Sejumlah penumpang berharap pihak ASDP segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dengan sebaik baiknya. Mereka menginginkan keberadaan petugas yang cukup di area Pelabuhan merak untuk memberikan arahan dan membantu penumpang. Selain itu, penumpang juga berharap agar pihak ASDP melakukan penertiban terhadap praktik pencaloan tiket yang merugikan penumpang.
Dengan adanya perbaikan dan penataan ulang yang lebih baik, penumpang berharap Pelabuhan Merak dapat menjadi tempat yang lebih tertib dan nyaman bagi semua pihak yang menggunakan jasa penyeberangan di pelabuhan merak , Tuturnya penumpang asal Lampung itu.(*)