BANYUMAS – Sejumlah petani di Desa Purbadana, Kecamatan Kembaran, Banyumas, mengeluhkan keberatan terkait dampak yang ditimbulkan dari peternakan ayam pedaging yang berdiri di sebelah persawahan petani.
Perwakilan petani, Hadi Sukarso kepada awak media mengatakan, peternakan tersebut sudah berdiri sekitar lima tahun dan saat awal dibangun tidak pernah berkomunikasi dengan para petani sekitar.
“Para petani selama ini terkena imbas bau yang tidak sedap dan kipas blower yang tidak ditutup mengakibatkan tanaman padi mengalami kerusakan,” katanya, Selasa (5/3/2024).
Akhirnya setelah sekian tahun hanya merasakan bau tak sedap dan terkena dampak yang dirasa merugikan para petani, Hadi Sukarso bersama para petani mengirimkan surat persoalan keberatan warga itu kepada Kades Purbadana pada tanggal 15 Desember 2023 lalu.
Ada tiga keluhan yang disampaikan petani di sekitar peternakan, yang pertama bau yang tidak sedap, blower besar yang sangat mengganggu proses pembuahan tanaman padi yang berakibat padi puso/gagal panen.
Pada poin ketiga para petani berharap pengusaha/pemilik ternak ayam bersikap bijak terutama pada pembuangan air di sebelah utara kandang.
Pemdes Purbadana kemudian merespon keluhan para petani tersebut dengan mengundang pihak terkait melakukan mediasi di aula Balai desa setempat pada Kamis 21 Desember 2023.
Mediasi terkait permasalahan keberatan warga (petani) dan peternak ayam dihadiri antara lain Kades Purbadana, Kadus, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, para petani serta pemilik peternakan ayam
Hasil mediasi disepakati pemilik peternakan ayam akan segera membangun tembok keliling yang menutup blower setelah masa panen pada bulan berikutnya, atau sekitar Januari 2024.
“Nyatanya sampai detik ini janji pemilik peternakan ayam tidak ditepati, ” ungkap Hadi Sukarso.
Sementara itu pemilik peternakan ayam Maksum saat dihubungi mengaku belum dapat merealisasikan permintaan dari para petani lantaran habis gagal panen.
“Panenan kemarin mengalami kegagalan dan sabar pasti akan saya pagar keliling tapi pakai seng yang tinggi,” katanya.
Sedangkan Kades Purbadana Warsito enggan berkomentar dan memilih tidak mengangkat telepon maupun membalas chat wartawan. (trs)