Ketapang- Lampung Selatan – Gebrakkasus.com-Kepala Desa (kades) Ruguk,Saiful mengajak dan meminta seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan, khususnya di Kecamatan Ketapang untuk berkomitmen dan berperan aktif menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal adat istiadat Lampung di setiap aktivitas dan kegiatan dengan cara mengembangkan ekonomi kreatif lokal,
Seperti Tukkus Khaja Muda produk UMKM dari Desa Kuripan Kecamatan Penengahan,Desa Adat Keratuan Darah Putih,Ungkap kades Saiful, S.E melalui pesan singkat WhatsAp kepada media ini, Senin (15/5/2023).
Menurutnya, seperti pepatah mengatakan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Sebagai contoh dan edukasi untuk seluruh elemen masyarakat yang ada di Kecamatan Ketapang, baik yang bersuku Jawa, Bali, Sunda, Bugis, Jaseng, dan yang lainnya.
Untuk itu, ia perintahkan semua aparatur Desa Ruguk sebagai penggerak membangkitkan budaya lokal dengan cara setiap piket di hari Senin dan Rabu wajib memakai Tukkus.
Tukkus adalah lembar kain dengan corak bervariasi dengan didominasi warna keemasan atau warna kain tapis yang dililitkan atau simpul dengan tujuan sebagai penutup kepala oleh masyarakat Lampung secara umum dalam kegiatan keseharian.
Dalam pemakaiannya dan penyebutan untuk kaum laki-laki (Bakas dalam bahasa Lampung) Tukkus. Sedangkan untuk kaum perempuan (Bebai bahasa Lampung) disebut Kumbut.
Dan jika pada acara khusus kehadatan untuk ikat kepala tersebut disebut Kikat (dengan ciri dan bentuk khusus sesuai identitas kehadatan atau gelar tokoh dalam adat Lampung.
Kita sebagai penggerak sekaligus memberikan contoh untuk melestarikan budaya lokal dalam keseharian untuk di ditiru oleh seluruh elemen masyarakat Lampung Selatan, khususnya di Kecamatan Ketapang untuk menonjolkan budaya Lampung.
Lebih lanjut, Kades Saiful, S.E mengatakan selaku penggerak untuk melestarikan budaya Lampung Selatan, maka dirinya bersama jajarannya setiap piket di kantor desa, maka wajib memakai Tukkus pada setiap hari Senin dan Rabu. Sebagai komitmen kita untuk melestarikan budaya adat istiadat lokal untuk di tonjolkan.
Diera modern saat ini, khususnya di wilayah Kecamatan Ketapang, budaya adat istiadat Lampung sudah mulai pudar. Untuk itu, mulai sekarang ayo! Kita bersama-sama untuk melestarikan budaya lokal di Lampung Selatan.
Baik itu masyarakat atau warga yang berasal dari suku Jawa, Bali, Sunda dan semua yang ada di Lampung Selatan, khususnya di Kecamatan Ketapang, kita satu budaya lokal itu kit junjung dan di hati dengan memakai Tukkus pada setiap kegiatan keseharian, ” imbuhnya.
Harapnya Banyak cara yang kita dapat lakukan untuk dapat mempertahankan eksistensi kebudayaan khas Lampung Selatan ditengah perkembangan teknologi seperti saat ini ,Jangan sampai anak cucu kita nanti tidak tahu. Ini merupakan tugas kita bersama-sama, agar budaya lokal tidak hilang oleh zaman .
Dirinya juga mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Kecamatan Ketapang umumnya diKabupaten Lampung Selatan untuk dapat bersama-sama bertanggung jawab menjaga kebudayaan lokal agar tetap lestari. Desa Ruguk komitmen untuk melestarikannya, tutupnya.(Tim/fen)